Selasa, 16 Juli 2013

JPEG dan Adobe Camera Raw

Ini edisi saya lagi senang mengolah foto di Adobe Camera Raw. Ternyata oh ternyata, file foto-foto saya bisa juga dipoles pakai Camera Raw meskipun format file foto saya dalam bentuk JPEG dan bukan RAW. Ih gaptek banget ya saya baru tahu hal ini. Biarin deh, yang penting sekarang saya tahu dan pastinya saya senang dong karena kamera saya, si tustel hitam, hanya bisa menyimpan foto dalam format  JPEG.
In Mini Bridge or full Bridge, by right click a file, i can choose open with, camera raw. And that will open up a JPEG into Camera Raw even it wasn't a RAW file.
Kira-kira begitu kata-kata Gavin Hoey dalam video tutorialnya. Iya akhir-akhir ini saya memang sering banget ngelirik video tutorialnya Gavin Hoey, seorang fotografer freelance, penulis dan trainer fotografi. Banyak teknik dan tips yang bermanfaat dan mudah dipahami bahkan untuk seseorang yang amatir seperti saya :). Ini dia editan foto saya, straight out of Camera Raw.

awas beling galak

Enaknya memoles foto di Camera Raw, semua proses bisa dilakukan tanpa merusak foto asli. Jadi pengolahan yang dilakukan hanya tersimpan dalam metadata file fotonya. Foto bisa dikembalikan ke kondisi awal kapan saja saya mau.

Jumat, 05 Juli 2013

Sudut Soekarno-Hatta

Lagi di bandara Soekarno-Hatta. Lagi bengong-bengong nunggu di pintu kedatangan. Eh ada pojok yang sepi. Langsung deh....

….pret.


Fotonya saya proses di photoshop. Saya rubah menjadi black and white dengan menyisakan warna merah ditulisan 'shopping arcade' dan sedikit memainkan brightness/contrast dan layer blending.

Senin, 01 Juli 2013

Ternyata Kucing Itu...

Si Cimit, kucing jantan saya, saat usianya satu tahunan pernah menjadi idola lho. Tapi anehnya, Cimit bukan hanya menjadi idola para tamu atau tetangga yang melihat, ia juga menjadi idola kucing-kucing jantan! Tepatnya ada dua ekor kucing jantan yang sering bertandang, mencari, bahkan ngetem di depan rumah saya demi menunggu Cimit sambil sesekali mengeong-ngeong dengan keras. 

kucing jantan
ngetem
Saya sempat frustasi melihat kucing-kucing ini. Ada apa dengan mereka? Apakah mereka berperilaku menyimpang alias g*y? Mereka berdua saling berkelahi memperebutkan Cimit. Apa jangan-jangan si Cimit yang terlihat bersih, cantik dan wangi karena sering dimandikan dan disisir bulunya sehingga disangka betina?

cimit
cimit: am i preety?
Belakangan setelah saya jarang memandikan Cimit, kucing-kucing jantan tadi mulai sengit kalau bertemu Cimit. Menggeram, mengeong mengajak berkelahi. Hmmm... apa iya karena wangi shampoo sehingga Cimit disangka betina? Ngga tau juga sih.. tapi kucing memang mengenali sesuatu dengan mengendus-endus bukan?


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes