Kamis, 31 Oktober 2013

Senja Sempurna



you're one in a million, you're once in a lifetime
you make me discover one of the stars above us. -bosson

Sore semakin bergulir, laki-laki itu berjalan menemani saya menikmati senja. Dia tidak mengerti mengapa saya begitu menyukai fotografi, namun dengan sabar dia temani saya melakoni hobi saya ini. Dia juga tidak mengerti dimana sih letak asiknya, serunya memotret, tapi dia rela mengantar saya menenteng-nenteng kamera. Mencari tempat-tempat yang indah untuk saya potret. Membawa saya ratusan kilometer jauhnya menuju tempat-tempat indah lainnya.

Sore itu, tidak jauh dari rumah, saya menikmati senja bersamanya. Dia tidak menolak ketika saya mengarahkan beberapa gaya kepadanya untuk saya potret. Siluet senja dan laki-laki itu. Sungguh perpaduan yang sempurna. Dan sungguh, saya pun ingin menemaninya merengkuh dunianya, seperti juga dia menemani saya merengkuh dunia saya.

happy birthday my love, my best friend. hope our love will last, even in the life after we die...


Selasa, 29 Oktober 2013

Road To Jogja: Manusia Hanya Bisa Berencana

Liburan kami ke Jogja kali ini bermula dari celetukan iseng saat moci santai sabtu malam menjelang puasa. “maring jogja yuh” dan ide tersebut berhenti  disitu tanpa tau mau apa dan kemana di Jogja. Kata Jogja sendiri sudah merupakan ikon tempat wisata bagi kami, mungkin sama kasusnya seperti ‘ke Bali yuk!’ atau ke Bandung yuk!’ Iya kan? Eh.. Iya nggak sih?

Itinerary baru dibuat menjelang hari keberangkatan. Tiga objek wisata akan kami kunjungi pada hari pertama, dan dua objek wisata pada hari berikutnya. Sesuai jadwal, tepat pukul 04.00 WIB, dengan mengendarai tiga sepeda motor, kami berangkat membelah pagi menuju kota Jogjakarta.
 

Eh ternyata Jogja-Tegal itu jauh sodara-sodara. Matahari sudah tegak di atas kepala begitu kami menginjakkan kaki di Malioboro. Jaket yang terasa begitu tipis saat berangkat tadi pagi kini mendadak seperti menebal berpuluh-puluh kali lipat. Panasnya minta ampun! Waktu menunjukkan pukul 13.00 WIB, meleset 3 jam dari rencana. Langsung kami putuskan untuk melongkapi jadwal dan mencari tempat untuk menginap malam ini.

Lagi-lagi, meleset dari perkiraan, hotel/losmen yang sesuai dengan budget kami ternyata penuh! Padahal lebaran sudah lewat satu minggu, namun kawasan malioboro masih saja sesak oleh wisatawan. Untungnya resepsionis hotel terakhir yang kami datangi berbaik hati mencarikan kamar di hotel lain yang tarifnya kurang lebih sama. Panas yang menyengat membuat kami malas muter-muter mencari sendiri hotel lainnya. Jadinya kami pasrah dan menurut saja diantarkan ke hotel yang di maksud.

Pemandangan Menuju Jogja
Pemandangan Pagi Menuju Jogja
Lokasi hotelnya masuk ke gang kecil. Tidak ada lahan parkir di hotel itu, tapi motor masih bisa diparkir dipinggiran gang. Dan lagi-lagi meleset dari perkiraan, waktu untuk check in pun ternyata lamaaaa sekali, sementara sofa di lobby hanya mampu menampung setengah dari jumlah kami. Satu jam berlalu, itinerary yang sudah saya buat semakin semrawut dan acak-acakan. Parahnya, setelah akhirnya kami menginjakkan kaki di lantai dua di kamar berAC nan sejuk gembira, mendadak seluruh badan kami melunglai persis seperti kanebo kering-kaku disiram air dan menjadi basah. Mata terasa berat dan punggung merengek minta diluruskan setelah dipaksa tegak diatas motor selama hampir sembilan jam. Yak, tamat sudah riwayat itinerary saya. Dua acara pun dicoret dari jadwal kami siang itu. Dan dari tiga tempat yang terjadwal untuk dikunjungi, hanya satu yang terlaksana.

Parkir Motor di Pinggiran Gang

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes