Jumat, 11 Juli 2014

Say Cheseeeee.....

Saya bukan pengarah gaya yang baik. Saya lebih sering memotret landscape. Memang beberapa foto landscape ada yang saya tambahkan elemen manusia sebagai pelengkap. Tapi pose-mempose tidak dibutuhkan disini. Begitu pula dengan beberapa foto-foto candid.

Kemarin saya akhirnya berkesempatan untuk memotret foto portrait, saat saya dan beberapa kawan liburan ke Pulau Tidung. Dengan pedenya saya arahkan salah satu kawan saya untuk ndeprok dipinggiran jembatan cinta, jembatan tersohor yang menghubungkan antara Pulau Tidung Besar dan Tidung Kecil. Begitu ia ndeprok, segera saya intip jendela bidik dan pret-pret selesai.

Sampai dirumah semua foto siap untuk post processing. Dan saya pun tertawa geli saat melihat foto portrait yang saya ambil. Masalahnya wajah kawan saya itu terlihat seperti sedang menahan penderitaan yang mendalam. *piss cuy* Mungkin kalau ditambahkan mangkuk kosong didekat tasnya, pose akan jauh lebih sempurna. *kabuur*


Saya jadi teringat fotografer yang mengabadikan moment wedding saya. Ia selalu mengintip ke layar LCD kameranya setiap kali selesai menjepret, dan zooming ke wajah saya. Setelahnya? Ia selalu sibuk nyuruh saya untuk nyengir, nyengir dan nyengir.

Next time... dont forget to say cheseeeeeee....




Tidak ada komentar :

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes