Tadinya saya pikir tempat wisata di Tegal itu ya hanya Guci
dan Pantai. Eh ternyata lumayan banyak juga tempat wisata alam, baik yang sudah
dikelola maupun belum. Keinginan menjelajah semakin besar apalagi salah seorang
teman yang memang asli Tegal ikut bersemangat. “Masa daerahe dewek ora ngerti ngendi ndi…” begitu katanya. Cuss.. Jadilah kami
berangkat menuju Bumijawa.
Curug Pengantin dan Curug Luhur lokasinya berdekatan. Curug Pengantin
letaknya di hulu Curug Luhur. Berdasarkan informasi dari cowok-cowok setempat yang bergerombol di pos jaga parkir, perjalanan menuju curug dapat ditempuh selama kurang lebih 15 menit trekking dari parkiran. Kedua curug ini
sih sepertinya belum dikelola oleh pemerintah, karena saya tidak melihat satupun loket karcis disini. Kami cukup membayar uang parkir dan memasukkan uang seikhlasnya ke ember yang
disodorkan oleh mereka.
Jalan setapak menuju curug masih
berupa jalan tanah dengan kontur lumayan naik turun. Kalaupun ada tangga, dibuat
dari karung-karung berisi tanah dan pegangan bambu seadanya. Pasti akan sangat
licin jika hujan turun. Yang membuat saya takjub, disini masih banyak monyet
liar hidup bebas bergelantungan dipohon-pohon. Wooow. Padahal ini tidak jauh
dari pemukiman. Selain jalan setapak, kami juga melewati hamparan sawah
terasering sampai akhirnya terdengar suara gemericik air.
Sudah sampaikah di curug? Tentu belum! Kami masih harus menyusur melawan aliran sungai untuk sampai ke curug. Kemana kaki harus melangkah dan berpijak? You’re on your own guys.. tidak ada pemandu dan karena kami datang di hari jumat, pengunjung pun tidak banyak. Pintar-pintar lah memilih jalan yang airnya tidak dalam agar celana tidak basah dan berhati-hati dengan arus yang kencang. Lebih bagus sih kalau bawa celana ganti jadi bebas main air. Saya sangat tidak menyarankan untuk memaksakan diri menyusuri sungai saat hujan dan debit air bah yang kencang.
Dan tadaaaaa......Tibalah kami. Curug Pengantin begitu indah. Tingginya sekitar 10-14 meter.
Mungkin karena ada dua air terjun berdampingan sehingga dinamakan penganten. Menurut mas-mas
yang sedang asyik mancing, kolam air curug ini dalamnya kurang lebih 3 meter.
Sejak di pintu masuk parkiran sudah ada rambu larangan berenang. Rupanya
pernah ada korban yang tenggelam saat berenang.
all pic taken with my LG phone |
Kerasnya suara air yang jatuh
membuat curug ini semakin berwibawa. Sejenak saya duduk mengagumi kemegahannya.
Membiarkan pikiran-pikiran kusut hanyut terbawa derasnya aliran sungai…
Sayangnya… belum semua pengunjung sadar lingkungan. Ada
beberapa spot yang penuh sampah… Ahh.. Indonesia sekali bukan?? Apalagi di lokasi
curug ada tenda warung yang menjual minuman dan mie instant. Hmmmm…….
Tidak ada komentar :
Posting Komentar